Jum’at, 30 November 2012 ane beserta keluarga
besar Lokopers menuju Langsa. Dikarenakan ada instruksi turun untuk berkumpul
dengan Kadis Aceh Timur (Bapak Agus Salim) dengan pihak dari UPI juga Unimed.
Sebenarnya instruksi itu untuk kumpul pada hari kamis, tapi berhubung di tempat
tugas ane ga ada signal susah komunikasi, jadi info itu baru nyampe kamis
malem, melalui surat yang dititipkan oleh temen kita di SD Kuala Pango (Erli)
ke mobil sewa bang Kidai. Dan ane pun turun jum’at paginya..
Di tengah perjalanan, ponsel ane pun
bergetar, tanda 1 sms masuk dari nazar yang ikut TIM pencarian korban
kecelakaan. Isinya memberitahukan bahwa temen ane, temen kita (SM-3T UPI 2012)
telah ditemukan dan meninggal dunia, dan jenazahnya dibawa menuju RS. Kuala
Simpang Aceh Tamiang..
Ya Allah, innalillahiwainnailaihiroji’un,
ini benar-benar babak duka SM-3T. setelah ane cek ternyata itu sms dikirim
kemarin, hari kamis 29 November 2012 jam 4 sore..
Sedih, haru, semua campur
aduk..
Ane yakin, kamu meninggal
dalam keadaan sahid kawan. Kamu telah memilih ini semua, kamu telah merelakan
segala kesempatan emas untuk mendapatkan beasiswa, ngajar di sekolah bergengsi
dengan gaji lebih dari ini, demi SM-3T ini. Kamulah yang layak disebut sebagai
pahlawan tanpa jasa. Kamu telah benar-benar tenang disana, bersama para
syuhadanya..
Lalu kemana Geugeut Zaludio Sanua Annafi?
Kemana dia? Nyesel hari itu ane ga sempet ngobrol sedikitpun sama kamu. Sampai
detik ini, 4 Desember 2012 ane masih optimis, kamu masih ada Geut. Apalagi
dengar cerita kalo hari itu, kamu sudah selamat, akan tetapi begitu melihat
winda masih terbawa arus, kamu berusaha menyelamatkan winda, sampai akhirnya
kamu pun ikut terbawa arus, hingga sampai sekarang belum ditemukan keberadaan
kamu. Ane, semua temen SM-3T UPI 2012 masih optimis kamu masih ada geut. Segera
tunjukkan dirimu geut, kami menunggumu..
Ya Allah, kami mohon
berikanlah yang terbaik untuk teman kami, saudara kami Winda Yulia dan Geugeut
Zaludio Sanua Annafi..
Ya Allah, kami mohon berikanlah
tempat terbaik buat Winda Yulia, lapangkanlah kuburnya, dan kami mohon, jika
Geugeut Zaludio Sanua Annafi masih Engkau berikan nyawa, terangkanlah jalannya
untuk kembali bersama kami, akan tetapi jika Geugeut Zaludio Sanua Annafi sudah
tak engkau beri nyawa lagi, kami mohon, pertemukanlah kami dengan jenazahnya
dan kami mohon tenangkanlah pikiran keluarga korban, baik itu keluarga Winda
Yulia maupun Geugeut Zaludio Sanua Annafi, amiiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar